Jumat, 27 November 2015

Ilustrasi
Ilustrasi

Manajemen Go-Jek : Kebijakan Sistem Pembayaran Bisa Terselesaikan Secara Kekeluargaan

BANDUNG, FOKUSJabar.com : Perwakilan manajeman Go-Jek, Donny Winarya menilai, tuntutan para driver yang menginginkan tranparansi kebijakan sistem pembayaran bisa terselesaikan dengan cara kekeluargaan.
Donny menjelaskan, pembahasan mediasi antara perwakilan Driver dengan pihak manajeman sementara tidak bisa dibeberkan kepada publik.
“Saya tidak bisa menjelaskan diskusi apa saja yang tadi terjadi di dalam (kantor). Yang jelas semuanya bisa diselesaikan secara kekeluargaan,” ujar Donny di Bandung, Selasa (24/11/2015).
Sementara itu, perwakilan mediasi dari Paguyuban Driver Group Jawa Barat (PDGJB) Aditya Fahmi menyebutkan bahwa manajemen berjanji untuk memperbaiki sistem kerja.
“Secara hukum, manajeman pasti mengerti bahwa ini (bentuk denda dan cicilan) sudah tidak sesuai dengan perjanjian awal driver yang ditandatangani di atas materai,” kata Aditya.
Bahkan, dirinya mengancam jika perusahaan tidak merealisasikan tuntutan dari para pengemudi Go-Jek, pengunduran diri secara serentak akan terjadi.
“Kami, para pengemudi dari PDGJB bisa saja bergabung dengan perusahaan ojek online yang lain jika perusahaan tidak mendengarkan tuntutan kami,” kata Aditya.
Para Driver Go-jek ini menuntut kejelasan mengenai sistem pembayaran kepada pihak manajemen yang di luar perjanjian awal, meliputi uang cicilan smartphone, jaket dan juga helm yang digunakan para pengemudi.
Selain itu, banyak pengemudi Go-Jek yang menyelesaikan cicilan smartphone tapi saldonya terpotong secara otomatis dan pengemudi juga diwajibkan membayar cicilan jaket dan helm. Padahal, tidak ada cicilan jaket dan helm dalam perjanjian kerja awal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar