Rabu, 28 Oktober 2015

bandros

Sampai Hari Ini Korban Bus Bandros Masih Mendapatkan Perawatan Serius

BANDUNG, FOKUSJabar.com : Korban bus Bandros  hingga saat ini masih mendapatkan perawatan serius di Rumah Sakit St. Borromeus, Kota Bandung, demikian dijelaskan oleh Sekretaris Rumah Sakit, Kornelius, Kamis (29/10/2015).
Andy Setiawan Haryanto, mahasiswa Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung itu, jatuh dari lantai dua Bandros setelah tersangkut kabel listrik lampu merah di Jalan Wastukencana pada pukul 13:00 WIB, Rabu (28/10) siang kemarin.
“Dan yang pasti dalam keadaan shock,” tambahnya.
Baca juga:
Kornelius mengatakan, hingga saat ini titik vital Andy tidak bisa disebarkan ke publik begitu saja, karena harus ada persetujuan keluarga korban terlebih dengan pihak rumah sakit.
“Kita tidak bisa sebutkan. Yang jelas sampai saat ini observasi kesehatan terus berjalan. kita menjunjung tinggi kode etik, baik itu keluarga maupun rumah sakit,” pungkasnya.
Ilustrasi (web)
Ilustrasi (web)

Kirim 60 Guru SMA/SMK ke Australia, Ini Kata Bupati Bandung

SOREANG, FOKUSJabar.com: Pemerintah Kabupaten Bandung memiliki alasan tersendiri dengan memberangkatkan 60 guru SMA/SMK Negeri ke Australia. Salah satunya yakni meningkatkan kompetensi para guru di Kabupaten Bandung.
“Dipilihnya Australia, karena terkenal di dunia memiliki sistem pendidikan yang baik. Disana mereka akan mempelajari metodologi , managemen pendidikan dan lainnya,” ujar Bupati Bandung Dadang M Naser, Rabu (28/10/2015).
Program studi ke Australia, diakui Dadang sangatlah penting. Hasil dari studi magang para guru ini diharapkan bisa diterapkan di sekolah di Kabupaten Bandung. Dengan demikian, siswa-siswi SMA/SMK di Kabupaten Bandung mendapatkan pendidikan yang baik dan bermental internasional.
“Dengan demikian, kualitas lulusan SMA/SMK di Kabupaten Bandung akan lebih baik dan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Bandung pun lebih baik,” tegasnya.
Ilustrasi (web)
Ilustrasi (web)

Bus Bandros Kota Bandung Memakan Korban

BANDUNG, FOKUSJabar.com : Seorang mahasiswa asal Tasikmalaya terjatuh saat menaiki Bandung Tour On Bus (Bandros), pada Rabu (28/10/2015) pagi tadi.
Wakasatlantas Polrestabes Bandung Kompol Santiadjie Kartasasmita membenarkan insiden tersebut. Terjatuhnya mahasiswa Unpar tersebut terjadi pukul 13:00 WIB di depan Balai kota Jalan Wastukencana Kota Bandung.
“Ketika kendaraan bus bandros bernopol D 8812 EDO melaju di jalan Wastukencana bergerak dari selatan ke utara. Setiba di lampu merah, bus berhenti kemudian bergerak kembali tiba – tiba di lantai dua atas bus bandros, korban yang diketahui bernama Andy Setiawan Haryanto (20) tersangkut kabel listrik kemudian terjatuh ke aspal bagian belakang bus,” ujar Adjie, Rabu (28/10/15).
Adjie menambahkan, akibat terjatuh dari lantai dua bus Bandros tersebut, korban mengalami luka serius di bagian belakang kepala dan punggung yang mengharuskan mendapat perawatan serius.
“Saat ini korban masih kritis dan di rawat di ruang ICU Rumah Sakit Borrormeus untuk perawatan intensif,” kata Adjie.
Saat ini, sopir Bandros yang diketahui bernama Dede masih dilakukan pemeriksaan di bagian Unit Laka Lantas Polrestabes Bandung.
Bus Bandros maut tersebut pun kini terparkir di halaman Mapolrestabes sebagai barang bukti.
Operasi Zebra Lodaya, Satlantas Polres Cimahi gandeng anak TK (Foto : Gatot)
Operasi Zebra Lodaya, Satlantas Polres Cimahi gandeng anak TK (Foto : Gatot)

Operasi Zebra Lodaya, Satlantas Polres Cimahi Gandeng Siswa TK

CIMAHI, FOKUSJabar.com : Di hari ke-6 Operasi Zebra Lodaya 2015, Jajaran Satlantas Polresta Cimahi menggandeng anak-anak dari Taman Kanak-Kanak (TK) Kreatif Harapan Bangsa untuk mengingatkan para pengendara yang masih saja melanggar peraturan lalu lintas.
Operasi Zebra Lodaya, Satlantas Polres Cimahi gandeng anak TK (Foto : Gatot)
Operasi Zebra Lodaya, Satlantas Polres Cimahi gandeng anak TK (Foto : Gatot)
Dari pantauan Fokusjabar dilapangan, anggota polisi yang bertugas, menggendong anak-anak TK dan meberikan imbauan sambil membawa papan bertuliskan ‘ Jangan kebut-kebutan dijalan, patuhi rambu lalu lintas, sayangi kepala anda’.
Operasi Zebra Lodaya, Satlantas Polres Cimahi gandeng anak TK (Foto : Gatot)
Operasi Zebra Lodaya, Satlantas Polres Cimahi gandeng anak TK (Foto : Gatot)
” Senang, seru, nanti kalo udah gede mau jadi polisi, biar bisa menertibkan lalu lintas,” kata Putri (5) di sela sela kegiatan di Jalan Amir Mahmud Kota Cimahi, rabu (28/10/2015).
Hingga hari ke-6 Operasi Zebra Lodaya 2015 ini, Satlantas Polres Cimahi telah menindak sebanyak 7200 pelanggar.
Ilustrasi (web)
Ilustrasi (web)

Ade: Karakteristik Kejahatan Narkoba Sangat Spesifik

CIMAHI, FOKUSJabar.com : Kapolres Cimahi AKBP Ade Ary Syam Indradi mengatakan masyarakat harus mengetahui bahwa kejahatan narkoba sangat spesifik.
Mereka (pengedar) tidak hanya melakukan pendekatan pada calon-calon pengguna narkoba tersebut, tetapi mereka melakukan pendekatan secara intensif dan memberikan atau mengiming-imingi dengan imbalan besar kepada calon pengguna.
” Oleh karena itu, kami mewanti-wanti untuk tidak terpengaruh membantu para bandar untuk melakukan tindak kejahatan narkoba,” kata Ade, Rabu (28/10/2015).
Menurutnya, bujuk rayu pengedar kebanyakan dilakukan kepada pelajar. Awalnya mereka memberikan narkoba itu secara gratis. Namun, lama kelamaan mereka disuruh untuk membantu menjual dan mengedarkan barang haram tersebut.
” Setelah kecanduan, akhirnya para pecandu ini mau membantu bandar untuk mengedarkan narkoba tersebut. Yang nantinya, lama kelamaan target penjualannya meningkat. Itu suatu kerugian bagi mereka yang awalnya hanya coba-coba,” ujarnya.
Narkoba ini, lanjut Ade, sangat berbahaya, oleh karena itu, penyalahgunaan dan penggunaannya harus ditindak secara tegas.
“Sebab, jika narkoba itu disalahgunakan akan berdampak pada rusaknya jaringan otak, kesahatan, dan tentunya generasinya akan hancur,” tukasnya.
ikustrasi : net
ikustrasi : net

Kota Bandung Bisa Rengkuh Pajak Hingga 2 Trilyun

BANDUNG, FOKUSJabar.com : Kota Bandung berpotensi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dari pajak dengan taksiran mencapai Rp2 trilyun. Kendati saat ini terdapat mata perpajakan hotel, restoran dan hiburan, tapi masih banyak potensi yang bisa dikelola menjadi mata perpajakan strategis untuk menambah PAD.
Kota Bandung dinilai memiliki potensi pajak daerah yang cukup besar dibandingkan realisasi yang saat ini dicapai. Potensi pajak daerah bahkan diprediksi bisa mendekati Rp2 triliun. Sejumlah mata pajak yang menjadi andalan, dinilai masih bisa digali dan dioptimalkan.
Peneliti Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Padjajaran Muhammad Ardya mengatakan, saat ini ada sembilan mata pajak yang dikelola oleh Pemkot Bandung melalui Dinas Pelayanan Pajak (Disyanjak).
Untuk kondisi mata pajak saat ini, Ardya menjelaskan, khususnya soal pajak hotel berdasarkan penelitian memiliki potensi cukup besar dibandingkan potensi eksisting, yaitu mampu mencapai lebih dari Rp300 milyar.
Sedangkan untuk pajak restoran potensinya bisa mencapai Rp279 Milyar, hingga maksimal di atas Rp 1 triliun. Untuk pajak hiburan Ardya menyebutkan, berdasarkan penelitian, potensinya mencapai Rp170 milyar.
Artinya, angka itu jauh dari realisasi saat ini yang baru tergali sekitar Rp45 milyar saja. Lanjut dia, potensi itu bisa diperoleh dari upaya – upaya yang terus diperbaiki oleh Disyanjak.
Sementara untuk pajak reklame, Ardya mengatakan, diestimasikan bisa mengantongi hingga Rp40 milyar. Turut juga, adanya Pajak Penerangan Jalan Umum (PPJU) berpotensi bisa mencapai Rp90 milyar.
“Untuk pajak parkir juga cukup besar. Bahkan untuk BPHTB yang fantastis, potensinya bisa mencapai Rp630 milyar. Potensi yang cukup besar juga bisa muncul dari PBB yang bisa mencapai Rp447 milyar,” ujar Ardya, Rabu (28/10/2015).
Satu mata lainnya, kata Ardya, yaitu pajak air tanah. Perkembangannya cenderung mengalami penurunan, bahkan dari pantauannya, titik aktif air tanah pun menurun.
“Dari periode ke periode cenderung turun. Kecenderungan potensi pajak air tanah menurun,” tandasnya.
Sebab itu, pihaknya berkesimpulan delapan dari sembilan mata pajak yang dikelola Kota Bandung, memiliki potensi yang besar untuk ditingkatkan. Bahkan pihaknya memberi label ‘sangat potensial’ untuk digali lebih besar, untuk 8 mata pajak selain paja air tanah.
Politik
Ilustrasi (web)

Penetapan Dirut PDAM Tirtawening Kota Bandung Kental Muatan Politis

BANDUNG, FOKUSJabar.com: Penetapan Direktur Utama PDAM Tirtawening Kota Bandung dinilai sangat kental bermuatan politis. Ditengah kesulitan air bersih yang terjadi saat ini, tindakan tegas dan cepat menetapkan nama yang tepat perlu diambil Pemerintah.
“Masalah Dirut PDAM ini terlalu politis putusannya. Mudah – mudahan bulan ini sudah ada keputusan,” ujar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Selasa (27/10/2015).
Saat ini, posisi Dirut PDAM Tirtawening Kota Bandung dipegang sementara oleh Pelaksana Tugas (Plt) dari Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Kota Bandung, Iming Ahmad. Sedangkan calon untuk menduduki posisi Dirut ini adalah pejabat PDAM sebelumnya Pian Sopian, Kepala Bagian Laboratorium Sonny Salimi dan Tenaga Ahli Yuzef Hendarman.
Kendati kentalnya muatan Politis, Emil menuturkan, saat ini pihaknya menunggu terbitnya surat Depdagri dan Kementerian Hukum dan HAM. Tak hanya itu, Emil pun mengaku sedang menunggu hasil dari tim kajian hukum Unpad.
“Proses pemilihan saat ini terus berjalan. Selain itu untuk hasilnya (surat Depdagri dan Kemenkumham) Minggu ini akan dirapatkan,” tuturnya.
ilustrasi (web)
ilustrasi (web)

Antisipasi Kebakaran, Masyarakat Perlu Ketahanan Partisipatif

BANDUNG, FOKUSJabar.com: Kepala Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (DPPK) Kota Bandung Ferdi Ligaswara mengatakan, kesadaran masyarakat untuk sigap mengantisipasi terjadinya kebakaran perlu dibentuk dengan Ketahanan Partisipastif.
Peran partisipatif, menurut Ferdi, menjadi bagian penting dalam mewujudkan kesiapan masyarakat dalam menanggapi potensi bencana, khususnya insiden kebakaran.
Dia mencontohkan, kejadian kebakaran tempat hiburan karaoke di Manado Sulawesi Utara beberapa waktu lalu yang menimbulkan banyak korban, harus dijadikan pelajaran berharga.
“Api itu mulai besar dari yang kecil. Ketika api kecil harus dipadamkan oleh manajemen gedung atau masyarakat, itu yang disebut ketahanan partisipatif,” ungkap Ferdi, Senin (27/10/2015).
Sebagai antisipasi, Ferdi menghimbau kepada para pelaku usaha di Kota Bandung baik itu tempat hiburan, hotel dan restoran untuk menyediakan peralatan pencegah kebakaran.
Namun peralatan pencegahan saja belum cukup. Menurut Ferdi, kesiapan dan kesigapan para pegawainya juga penting. Karena itu, dari sisi SDM harus dilatih secara kontinyu.
“Dari hasil pemeriksaan, tangga emergency belum seluruhnya ada petunjuk arahnya. Idealnya petunjuk evakuasi harus jelas dan ketika lampu padam, petunjuk itu harus nyala. Ini terjadi di banyak tempat hiburan, hotel, apartemen, rusun, dan gedung-gedung bertingkat lainnya. Intinya, semua harus siap dan sigap melakukan antisipasi,” pungkasnya.
Ground Tank (web)
Ground Tank (web)

Sejumlah Pabrik di Cimahi Tak Mementingkan Ground Tank

CIMAHI, FOKUSJabar.com : Kerap terjadinya kebakaran yang meludeskan fasilitas pabrik disebabkan oleh pihak pabrik yang masih menganggap tidak penting keberadaan Ground Tank (Tangki Tanam), atau tempat penyimpanan air bawah tanah sebagai sumber air. Demikian diungkapkan Kepala UPTD Damkar Kota Cimahi Herry Setiawan, Selasa (27/10/2015).
Ground Tank (web)
Ground Tank (web)
Menurut Herry, bila di setiap pabrik memiliki ground tank, itu bisa membantu proses pemadaman api saat terjadinya kebakaran, sehingga api tidak cepat membesar.
“Minimal kita tidak harus bolak-balik ngambil air ketika kita kehabisan air. Karena kita bisa memanfaatkan air yang ada di ground tank itu,” kata Herry, dikantornya Jalan Baros Kecamatan Cimahi Selatan, Selasa (27/10/2015).
Selain itu, lanjut Herry, masih banyak juga pabrik yang tidak menyediakan alat keselamatan kebakaran lainnya. Sesuai Perda No.7 Tahun 2012 tentang Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran di Kota Cimahi, dimana setiap perusahaan harus memiliki standar prosedur keselamatan tersedianya APAR (Alat Pemadam Api Ringan) di setiap 100 meter tempat perusahaan.
“Jika tidak mengikuti Perda, pemerintah bisa memberikan sanksi seberat-beratnya berupa pencabutan izin usahanya,” tukasnya.
Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Harya Wibisana, di Gedung Sate, Bandung, Selasa (27/10/2015). (Foto:LIN)
Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Harya Wibisana, di Gedung Sate, Bandung, Selasa (27/10/2015). (Foto:LIN)

Widih! Ada 1.500 PNS Ditolak Saat Registrasi Online

BANDUNG, FOKUSJabar.com:  Badan Kepegawaian Negara (BKN) terus mendata ulang Pegawai Negeri Sipil secara elektronik (e-PUPNS).
Hal itu dilakukan agar seluruh PNS di Indonesia masuk dalam database .
Namun dalam perjalanannya BKN telah merijek sebanyak 1.500 PNS yang sudah melakukan pendaftaran pada lamanwww.PUPNS.bkn.go.id.
Apakah pendaftar tersebut merupakan PNS abal-abal? Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Harya Wibisana emoh spekulasi dulu ihwal tersebut.
“Jadi yang 1.500 itu mendaftar, tapi ditolak admin unit kami, karena namanya memang tidak ada. Bisa saja sistem yang dimilikinya tidak valid terhadap pendataan ulang PNS yang dilakukan secara online,” kata Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Harya Wibisana, di Gedung Sate, Bandung, Selasa (27/10/2015).
Mungkin saja ada orang lain saat aplikasi masuknya ke tempat lain hingga akhirnya ditolak. Ini yang masih akan dievaluasi. Takut ada kesalahan teknis atau tidak eksis (PNS),” jelasnya.
Pihaknya mengakui bahwa proses pemutakhiran data yang dilakukan BKN masih terus disempurnakan dan masih mengevaluasi. Terlebih data PNS yang melakukan registrasi ulang dan tidak valid mencapai ribuan.
“Mudah-mudahan itu kesalahan teknis. Belum tentu salah juga (PNS). Kita evaluasi dan sekarang masih proses pendataan, karena belum selesai,” ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, susah ada 92 persen PNS yang melakukan registrasi ulang elektronik.
“Deadline 31 Desember. Di Jakarta, Jawa target bisa selesai. Kalau Papua misalnya kan kasian dong. Tapi Jawa tetap. Untuk  Maluku Papua nanti kita pikirkan lagi,” ungkapnya.
Adapun maksud pemutakhiran data melalui sistem online dilakukan agar data PNS lebih valid karena akan tertuang dan transparan.
“Cara ini pun bisa meminimalisasi kecurangan terkait ijazah palsu. Apalagi kita ingin dapatkan data PNS lebih baik.  Karena isinya bukan kepegawaian saja tapi mengenai kompetisi. Nah masalah ijazah palsu terdeteksi. Ini melengkapi, membuat akurasi dan menyisir yang curang,” pungkasnya.
Ilustrasi (web)
Ilustrasi (web)

Atty : Hukuman Kebiri Perlu Pengkajian Matang

CIMAHI, FOKUSJabar.com : Wali Kota Cimahi Atty Suharti mengatakan, hukuman kebiri yang direncanakan Pemerintah Indonesia untuk menghukum pelaku kekerasan seksual terhadap anak harus dikaji dan dipelajari lagi aturannya.
Menurut Atty, apapun bentuk hukumannya, apakah di kebiri atau tidak, yang terpenting adalah menimbulkan efek jera kepada mereka (pelaku).
“Saya kira kita harus lihat dan pelajari aturan-aturannya. Ini kan masih pro kontra, jadi kalau bisa harus di kaji lagi,” kata Atty di Komplek perkantoran Pemkot Cimahi, Senin (26/10/2015).
Persoalan kekerasan terhadap anak, Atty melanjutkan,  sebaiknya masyarakat lebih memperhatikan lagi lingkungan sekitar. Dirinya pun menghimbau kepada masyarakat untuk memberikan pengetahuan kepada anak akan bahaya dari kekerasan seksual tersebut.
“Kita harus bisa mengamankan lingkungan kita agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan. Jaga anak-anak dengan baik, berikan juga pengetahuan kepada anak-anak, agar bisa menjaga dirinya dan paham akan bahaya kekerasan seksual terhadap anak,” ujarnya.
Maka dari itu, pihaknya senantiasa akan melakukan sosialisasi terhadap para Orang Tua untuk selalu menjaga anak-anaknya.
Diakuinya, pihaknya sudah melakukan sosialisasi ini dari mulai tingkat pendidikan PAUD hingga tingkat Instansi.
“Maka kita harus sadar, dimana waktu atau situasi yang rawan dan berpotensi menimbulkan kekerasan seksual pada anak,” tukasnya.