Sabtu, 28 November 2015

Ilustrasi
Ilustrasi

Cegah Kematian Ikan Massal, Saguling dan Cirata Dipasang Buoy Pluto

BANDUNG BARAT,FOKUSJabar.com : Untuk mengantisipasi kematian ikan akibat kualitas air yang berubah pada musim penghujan, di Waduk Cirata dan Saguling kini dipasang Buoy Pluto.
Ini merupakan alat pendeteksi tingkat kekeruhan, temperatur dan kadar oksigen air yang pasang dimaksudkan agar produksi keramba ikan tawar tak menurun saat musim hujan.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Bandung Barat (KBB) Adiyoto menjelaskan, Buoy Pluto sudah di pasang di Waduk Saguling sebanyak empat unit dan di waduk Cirata satu unit. Alat ini berfungsi untuk mendeteksi kualitas air ketika keruh, kondisi oksigen dan kadar temperatur pada air. Nantinya kalau air tersebut keruh dan tidak layak untuk dipakai, maka secara otomatis akan terdeteksi melalui alat tersebut.
“Jika terdeteksi, kita beritahukan kepada petani ikan cara mencegah kematian ikan,” kata Adityo kepada FOKUSJabar.com di Ngamprah, Jumat (27/11/2015).
Adityo menjelaskan, sudah satu bulan alat bantuan Kementerian Perikanan dan Kelautan itu dipasang di kedua lokasi, tepatnya diletakan di sekitar jaring di area kedua waduk tersebut.
Pada musim hujan, lanjutnya, potensi air keruh sangat tinggi lantaran lumpur sisa dari musim kemarau  terbawa air hujan. Oleh karenanya, pemantauan pada air di kedua waduk tersebut harus ditingkatkan.
“Sejam sekali, alat tersbut mengirimkan sinyal satelit ke ponsel yang telah dipasang aplikasinya, jika terdeteksi keruh dan kurang sehat kita bisa segera memberitahukan kepada petugas waduk dan petani ikan,”jelasnya.
Sejauh ini, kata dia, laporan terakhir kondisi air di kedua waduk tersebut masih terbilang aman. Namun, tetap setiap waktu pihaknya melakukan pengecekan agar tidak mengganggu produksi ikan tawar.
“Alat tersebut sangat membantu pada produksi ikan tawar,” tukasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar