Minggu, 25 Oktober 2015

Kualitas Air di Kota Bandung Buruk, Ini Penyebabnya
ILustrasi (web)

Kualitas Air di Kota Bandung Buruk, Ini Penyebabnya

BANDUNG, FOKUSJabar.com: Kualitas air di Kota Bandung dinilai buruk dan banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Beberapa masyarakat mengeluhkan kondisi air yang meraka dapatkan berwarna kecoklatan. Bahkan, sejumlah masyarakat menuturkan bahwa mereka memeroleh air konsumsi berwarna hijau.
Direktur Umum PDAM Bandung, Cecep Ferdi menjelaskan bahwa turunnya hujan pertama kali menjadi penyebab air menjadi keruh kecoklatan. Untuk itu, pihaknya akan tetap mencari solusi untuk menanggulangi ketersediaan air.
Cecep menyebutkan, pihaknya masih mencari sumber air lain selain sumber mata air yang ada, air tanah, maupun air permukaan. Menurutnya, masalah ini merupakan tanggung jawab seluruh pihak.
Seyogianya, PDAM tidak memiliki kewenangan untuk mengatur permasalah sumber-sumber. Seperti yang dikatakan Cecep, undang-undang nomor 7 PP 16 menyatakan secara tegas bahwa urusan hulu dan sumber air adalah kewenangan pemerintah. Cecep menegaskan bahwa pihaknya hanyalah operator.
“Kami adalah operator. Kami hanya terima jumlah dan kualitas air yang diberikan pemerintah,” tuturnya kepada PRFM. 
Meski demikian, Kepala bagian pengelolaan produksi, Novera menyebutkan, ada pula beberapa daerah tidak terdeteksi mengalami persoalan ketersediaan maupun kualitas air baku. Namun, air baku tersebut mengandung sejumlah senyawa yang juga membahayakan kesehatan konsumen.
Menurutnya, penurunan kualitas air baku disebabkan oleh kendala teknis. “Kemungkinan ada kontaminasi di sepanjang distribusi. Jarak tempuh pipa juga panjang. Disepanjang pipa tersebut, air bersih terakumulasi dengan material lain,” jelas Novera.
Air baku yang terakumulasi dengan material lain lebih sulit diolah ketimbang air keruh kecoklatan maupun kehijauan. Novera pun menyebutkan, krisis kualitas air sudah berlangsung sejak 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar