Kamis, 01 Oktober 2015

Wagub Deddy Mizwar saat memberikan keterangan pada wartawan (Foto : Agni)
Wagub Deddy Mizwar saat memberikan keterangan pada wartawan (Foto : Agni)

Wagub: Atasi Pencemaran Sungai Citarum Harus Dilakukan Bersama-sama

KAB.BANDUN‎G, FOKUSjabar.com: Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat mengadakan acara GEBRAK (Gerakan Budaya Raksa) Citarum, di Jalan Terusan Bojongsoang Mekarsari, Kec. Baleendah, Kabupaten Bandung, Kamis (1/10/15).
Kegiatan GEBRAK Citarum ini dalam rangka meningkatkan kepedulian terhadap Citarum dan memicu tumbuh kembangnya gerakan kebudayaan dalam pelestarian lingkungan hidup dan sumber daya air Citarum‎. Adapun dalam kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Deddy Mizwar yang akan membuka dan juga melakukan prosesi menanam pohon “Ki Kahuripan”‎.
Wagub Deddy Mizwar saat memberikan keterangan pada wartawan (Foto : Agni)
Wagub Deddy Mizwar saat memberikan keterangan pada wartawan (Foto : Agni)
Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar mengatakan, Sungai Citarum sudah tercemar hampir selama 30 tahun,‎ sudah banyaknya manufaktur di era ekonomi industri setelah pertanian. Dan juga banyaknya lahan yang menjadi alih fungsi. Seperti ternak sapi di pinggir sungai. Sehingga membuat Sungai Citarum menjadi hitam seperti ini.
“Tahun ini ada dua hal yang sangat kontradiktif, tahun lalu saya harus naik perahu karena dulu dataran tidak kelihatan karena banjir. Sekrang saya datang dengan melihat dataran tapi air sungai sangat hitam.” ujarnya
Dedi menuturkan, pencemaran Sungai Citarum ini harus segera diawasi, baik pemerintah ataupun masyarakat harus saling mengawasi dan menjaga lingkungan di sekitar Citarum. Karena dari dulu pemerintah sudah berkomitmen membuat aksi multipihak.
“‎Pemprov komitmen tahun lalu membuat aksi multipihak untuk membenahi Sungai Citarum terutama masyarakatnya. Semua sungai terkotor di dunia akan dibersihkan kembali kita butuh masyarakat.” ucapnya
Dedi pun berharap, masyarakat di sekitar Sungai Citarum ikut membantu dalam membenahi sungai ini, jangan pesimistis dan tinggalkan ego saling tuding agar pembenahan sungai citarum bisa dilakukan.
“‎Kita menyelamatkan sebuah hak hidup generasi yang akan datang, hak anak cucu cicit kita. Tinggalkan ego jangan saling tuding, tapi bagaimana cara membenahi.” jelasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar