Minggu, 25 Oktober 2015

Selain Ketersediaan, Warga Juga Menuntut Kejelasan Tarif Air
Ilustrasi (web)

Selain Ketersediaan, Warga Juga Menuntut Kejelasan Tarif Air

BANDUNG, FOKUSJabar.com: Dalam beberapa waktu ini, banyak masyarakat Bandung mengeluhkan ketersediaan air maupun kualitas air baku bersih. Seorang warga asal Maleer, Bandung, Dhani mengatakan bahwa warga setempat tidak mendapat air dalam satu bulan terakhir.
“Tahun ini merupakan tahun terburuk bagi wilayah Maleer,” tutur Dhani kepada PRFM.
Pelanggan air PDAM tersebut pun mengeluhkan pelayanan aparat PDAM yang mengabaikan sejumlah janji kepada warga Maleer. Selain itu, Dhani pun menuntut kejelasan tarif air PDAM.
“Dalam satu tahun ini, 18 meter kubik. Berarti satu bulan hanya kebagian 2 kubik. Tapi kami harus bayar 10 meter kubik, plus airnya kotor,” jelas Dhani.
Direktur Utama PDAM Bandung, Cecep Ferdi menyampaikan adanya kebijakan pembayaran 10 kubik pada tahun 2015. Cecep menuturkan, pihaknya tetap akan mematok tarif per 10 kubik ke wilayah-wilayah yang mendapatkan distribusi air PDAM. Tarif tersebut tetap berlaku meskipun pemakaian air oleh warga adalah 0 kubik.
“Kalau kami tidak bisa memberikan air, kami cas 0 kubik, bukan 10 kubik,” ungkap Cecep.
Selain itu, Cecep pun menuturkan bahwa pihaknya telah memberikan solusi untuk membanggun terminal air di sejumlah wilayah, termasuk Maleer. Nantinya, pengelola terminal air akan mengirimkan air ke masing-masing rumah warga.
Kepala Bagian Distribusi PDAM, Endang Sukahar pun mengakui bahwa kurangnya ketersediaan air baku bersih di Maleer memang berjalan cukup lama. Karenanya, pihaknya telah melakukan perundingan dengan para ketua RT untuk membangun terminal air.
Namun demikian, pembangunan terminal air ini bergantung pada ketersediaan lahan. Terminal air ini merupakan pembangunan tangki-tangki berukuran 3,5-5 meterkubik.
Selain itu, solusi lain datang dari pakar hidrologi dan lingkungan. Indratmo Soekarno membeberkan rencana pembangunan teknologi penanganan banjir sekaligus pengolahan ketersediaan air bersih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar