
E-KTP (web)
Pengurusan e-KTP Lambat, Ini Kata Disdukcasip Kabupaten Bandung
SOREANG, FOKUSJabar.com : Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcasip) Kabupaten Bandung Salimin mengatakan, lambatnya pengurusan elektronik Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) diakibatkan oleh beberapa hal. Kondisi tersebut pun dialami oleh hampir seluruh kota/kabupaten di Indonesia.
“Setiap hari itu kan banyak melakukan perekaman, dan itu melelahkan petugas kami atau masyarakat itu sendiri. Sehingga ada kesalahan data yang diberikan masyarakat atau yang diinput petugas,” kata Salimin, Selasa (1/12/2015).
Akibat kesalahan data saat perekaman, sistem yang ada di Pemerintah Pusat pun tidak mau menerima data yang dimasukan karena ketidakcocokan data. Akibatnya, proses perekaman e-KTP tersebut tidak dilanjutkan dan permohonan dari masyarakat pun tak kunjung selesai.
Selain itu, diakibatkan karena ada sebagian masyarakat yang melakukan perekaman ulang. Dengan perekaman ulang, menimbulkan masalah baru untuk si pemohon. Pasalnya, akan terjadi pelaporan data ganda (duplicate report) sehingga perekaman justru menjadi gagal (failured).
“Masalah lainnya adalah keterbatasan blangko KTP yang merupakan kewenangan pusat. Kami hanya menerima sesuai yang diberikan pusat, tidak melakukan sendiri. Sehingga sebagian daerah terjadi kekurangan blanko. Aturannya seperti itu, agar seragam dan e-KTP sebagai identitas tunggal,” terangnya.
Sedangkan untuk ketersediaan tinta, Kabupaten Bandung sudah melakukan pembelian tinta pada 2013 lalu sebanyak 1.350 tabung. Dengan demikian, ketersediaa tinta di Kabupaten Bandung pun aman hingga 2016. Dengan demikian, lelang pengadaan tinta tahap I oleh Pemerintah Provinsi Jabar pada 2014 lalu yang dinyatakan gagal dan rencananya lelang tahap II dilaksanakan Desember ini, tidak terlalu berpengaruh.
“Begitu juga dengan mesin pencetak e-KTP. Kami sudah beli sendiri sebanyak 35 unit. Dari pusat kami hanya diberi 2 mesin dan dari provinsi juga 2 mesin,” tambahnya.
Untuk pasokan blangko e-KTP, diakui Salimin sudah lancar sejak September 2015 usai menerima sebanyak 98.500 lembar blanko. Sedangkan pada November 2015, kembali mendapatkan alokasi sebanyak 46.500 lembar blanko. Dengan demikian, dipastikan tidak akan terjadi kekurangan blanko.
“Dengan jumlah 39 mesin yang kami miliki, kemampuan pencetakan e-KTP sebanyak 3.400 lembar perhari atau sekitar 200 lembar per mesin per harinya,” tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar