Selasa, 22 Desember 2015

Aher saat nobar film
Aher saat nobar film

Memahat Rasa Melalui Film Ala Gubernur Jabar 

BANDUNG, FOKUSJabar.com : Waktu berputar ke penghujung tahun 2012, tepatnya pada sebuah bioskop di bilangan Cihampelas, Kota Bandung. Suasana cukup riuh, sebab film “Habibie dan Ainun” kala itu mengundang atensi cukup tinggi; Antrian mengular, salah satunya karena sejumlah nonton bareng (nobar) digelar.
Salah satu yang menggelarnya adalah Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, yang akrab disapa Aher. Mengundang wartawan dan sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), dia bersama istri, bersama mengajak “Habibie dan Ainun.”
Dibintangi Reza Rahadian dan Bunga Citra Lestari, Aher larut dalam keriaan publik nasional kala itu yang membuat film ini mencetak rekor film terbanyak ditonton dalam sejarah sinematografi Indonesia mutakhir. Selepas menonton, jurnalis menyerbunya; Bertanya apa kesan dan pesan dari film ini.
Saat ditanya, Aher awalnya berbicara dengan lancar. Namun, setelah menjawab tiga pertanyaan, dia mulai tercekat. Berdiri di sampingnya, istrinya, Netty Prasetiyani pun, terlihat tak kuasa menahan haru.
Orang nomor satu di Jawa Barat ini mulai terbata-bata dan matanya berkaca-kaca saat menceritakan bagian terakhir film. Landasan cinta yang membentengi keluarga mantan Menteri Riset dan Teknologi di era Presiden Soeharto itu, membantu Habibie menghadapi cobaan istri sakit keras dan beratnya tugas kenegaraan yang diemban.
Aher dengan terbata-bata bercerita, Habibie diceritakan juga menghadapi tekanan politik hingga godaan suap. Bagian ini sangat menyentuh karena Habibie mampu melewati masa sangat sulit ini berkat istrinya.
Namun tak lama dari, gubernur dua periode ini tak mampu melanjutkan komentarnya beberapa menit karena tak kuasa menahan haru. Kedua matanya basah dan bibirnya bergetar.
Perasaan haru dirasakan Netty Prasetiyani yang meneteskan air mata dan menjawab dengan terbata-bata saat dimintai komentarnya atas film yang diangkat dari kisah nyata ini.
Aher mengutarakan, makna pernikahan yang dilalui pasangan Presiden ke-3, Habibie-Ainun, sama persis dengan tuntunan agama Islam.
“Pernikahan itu memiliki dimensi duniawi dan akhirat. Pernikahan yang dilandasi cinta sejati akan membawa keluarga bahagia di dunia dan akhirat,” paparnya, dengan nada (masih) bergetar.
Selepas film tersebut, nonton bareng masih kerap digelar olehnya. Rerata dihelat malam hari setelah seluruh pekerjaan tuntas. Jika tidak di bilangan Cihampelas, nobar ini dilaksanakan di sebuah bioskop kawasan Sukajadi, keduanya di Kota Bandung.
Dalam catatan Humas Pemprov Jabar, selain “Habibie dan Ainun”, dia juga nobar film “Negeri 5 Menara” pada 6 Maret 2012, “Bangun Lagi Dong Lupus” (12 April 2013), “Tjokroaminoto” (14 April 2015), dan terakhir “Bulan Terbelah di Langit Amerika” pada Ahad malam, 20 Desember 2015 lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar