Rabu, 02 Desember 2015

Buruh Apindo Cimahi (Foto: Gatot)
Buruh Apindo Cimahi (Foto: Gatot)

Penyesuaian UMK Memberatkan Perusahaan di Cimahi

CIMAHI, FOKUSJabar.com : Banyaknya aksi buruh menuntut penyesuaian Upah Minimum Kota (UMK) membuat para pengusaha berinisiatif untuk mendirikan cabang perusahaannya di luar Kota Cimahi.
Kepala Kantor Penanaman Modal Kota Cimahi, Untung Undiyanto mengatakan, rata-rata perusahaan di Cimahi menolak dan keberatan apabila upah harus disesuaikan dengan tuntutan buruh.
Salah satu solusi agar perusahaan tidak bangkrut adalah dengan membuka cabang ke daerah lain. “Daerah yang menjadi tujuan salah satunya adalah Majalengka, karena tenaga kerjanya masih banyak yang belum terserap dunia kerja, disamping itu UMK-nya masih bisa terjangkau jika dibandingkan dengan kawasan lain seperti Cimahi atau Karawang,” kata Untung, Minggu (29/11/2015).
Namun, lanjutnya, ada persoalan lain yakni beberapa perusahaan yang sudah berdiri di Majalengka tidak mendapat pasokan listrik yang memadai. Padahal ada beberapa alat-alat produksi yang harus selalu diaktifkan secara 24 jam non-stop.
“Awalnya pengusaha menganggap biaya produksi bisa lebih murah kalau didirkan di sana (Majalengka) namun kini mereka mengalami kendala karena kurangnya pasokan listrik tadi,” ungkap Untung
Dengan adanya rencana perusahaan di Cimahi yang akan membuat cabang di daerah Majalengka, pihaknya tidak bisa berbuat banyak apabila memang para pengusaha akan membuka cabang atau bahkan hengkang ke daerah lain.
“Namun, jika memang itu merupakan langkah terbaik untuk keberlangsungan perusahaan bisa terus berjalan ya silahkan saja,” ujarnya.
Menurut Untung, UMK di sana memang masih murah, berkisar di Rp1,2 juta/bulan. Namun rata-rata orang lokal tidak mau bekerja di daerahnya sendiri, karena upah yang terlalu kecil.
“Sehingga banyak yang merantau cari kerja ke luar seperti Cimahi dan daerah industri lain, “tukasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar